Tutorial Sebelumnya:
Tutorial Laravel #1: Berkenalan dengan Laravel: Apa Itu Laravel?
Tutorial Laravel #2: Install Laravel Menggunakan Composer (Windows)
Kita akan membahas Tutorial Cara Install Laravel di Linux Mint disini. Pastikan semua kebutuhan environment sistem Anda sudah dipersiapkan.
Persiapan Sebelum Instalasi
Tutorial Cara Install Laravel di Linux Mint ini bisa Anda terapkan pada semua distro Linux, baik itu dari distro Ubuntu, Arch, dan distro turunan yang lainnya asalkan sistem kamu sudah memenuhi spesifikasi berikut:
- Minimal PHP 7.3
- BCMath PHP Extension
- Ctype PHP Extension
- Fileinfo PHP extension
- JSON PHP Extension
- Mbstring PHP Extension
- OpenSSL PHP Extension
- PDO PHP Extension
- Tokenizer PHP Extension
- XML PHP Extension
Minimal Anda sudah menggunakan PHP versi 7.3, jika pada sistem Anda sudah terinstal LAMPP terbaru pasti sudah mendukung spesifikasi di atas.
Install LAMP
LAMP (Linux, Apache, MySQL/Mariadb dan PHP) adalah sebuah web server dasar untuk menuju ke tahap pengembangan dan juga sebagai langkah awal jika ingin mengembangkan aplikasi web. Untuk Instalasi LAMP step by step dapat Anda lihat pada artikel berikut Cara Install LAMP Server di Linux Mint.
Install Composer
Karena pemasangan Laravel bergantung pada Composer, silakan install composer terlebih dahulu. Panduan instalasi composer dapat Anda baca pada artikel Cara Install Composer di Linux Mint. Di dalam artikel tersebut akan dijelaskan secara rinci apa itu composer, mengapa menggunakan composer, manfaat composer, hingga instalasi composer.
Install Laravel 8
Ada dua cara untuk menginstall laravel dengan composer, yaitu dengan laravel installer dan composer create-project.
1. Menggunakan Laravel Installer
Untuk menggunakan laravel installer, jalankan perintah berikut:
composer global require laravel/installer
Lalu pastikan direktori ~/.config/composer/vendor/bin
menjadi global di sistem operasi Anda. Jika belum, silakan buka file .bashrc
.
Jalankan perintah di bawah ini untuk mengedit file .bashrc
nano ~/.bashrc
Tambahkan baris kode berikut pada baris terakhir:
export PATH="~/.config/composer/vendor/bin:$PATH"
Reload konfigurasi dengan menjalankan perintah di bawah ini, atau Anda juga bisa restart terminal.
source ~/.bashrc
Setelah ~/.config/composer/vendor/bin
menjadi global, Anda bisa menjalankan laravel installer dengan perintah:
laravel new app
Perintah di atas akan membuat folder project laravel yang bernama app.
2. Menggunakan composer create-project
Kita juga bisa menginstall laravel dengan menggunakan perintah composer create-project. Jalankan perintah berikut:
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel blog
Perintah di atas terdiri dari beberapa bagian:
composer: jalankan composer.
create-project: buat sebuah project.
-prefer-dist laravel/laravel: pilih versi stabil paling akhir dari framework laravel.
blog: ini merupakan nama project kita, silahkan disesuaikan dengan nama project Anda inginkan. Jadi semua file project disimpan ke dalam folder ini.
Menjalankan Laravel
Untuk menjalankan laravel kita menggunakan perintah melalui terminal. Silahkan masuk ke folder project yang sudah dibuat, jalankan perintah dibawah ini:
cd blog
Setelah berada di dalam folder project Laravel kita, jalankan web server dengan perintah berikut:
php artisan serve
Maka laravel akan berjalan menggunakan default server php, pada port 8000. Sehingga ketika kita membuka http://localhost:8000
, akan muncul tampilan default project laravel seperti berikut:
Baik, mari lihat apa saja isi folder Laravel ini:
Berikut penjelasan singkat dari isi setiap folder Laravel:
- App: berisi berbagai file untuk aplikasi yang akan di bangun. Dalam folder inilah nantinya kita membuat controller dan model.
- Bootstrap: berisi file app.php yang berfungsi sebagai bootstrap atau file pengaturan awal dari Laravel. Selain itu terdapat juga folder cache untuk meningkatkan performa aplikasi. Sebagai info tambahan, nama folder ini tidak ada kaitannya dengan framework CSS Bootstrap. Dalam istilah komputer, bootstrap memiliki makna yang sama dengan booting yakni proses awal dari sebuah aplikasi.
- Config: berisi berbagai file konfigurasi Laravel. Folder ini cukup sering kita akses karena di sinilah berbagai pengaturan Laravel tersimpan.
- Database: berisi folder dan file yang ‘mengurusi’ database seperti migrations, factories dan seeds. Folder database ini juga bisa dipakai sebagai tempat menyimpan file tabel database SQLite (jika anda menggunakan SQLite).
- Public: berisi file index.php sebagai file awal dari semua request ke aplikasi Laravel. File index.php inilah yang nanti memanggil berbagai file-file lain. Namun kita tidak akan meng-edit file index.php ini secara langsung.
- Resource: berisi file resource ‘mentah’ seperti file CSS dan JavaScript. Di sini juga nantinya kita membuat view.
- Routes: berisi file yang akan menangani proses routing.
- Storage: berisi tempat penyimpanan file yang di generate oleh Laraval, seperti file log. Jika kita membuat form upload, file tersebut juga bisa disimpan di sini.
- Test: berisi file untuk proses testing seperti PHPUnit.
- Vendor: Berisi berbagai file internal framework Laravel. Di sinilah semua library dependency Laravel berada. Folder vendor ini mencakup 90% ukuran framework laravel(33MB yang terdiri lebih dari 8000an file). Meskipun berisi banyak file, folder ini tidak perlu kita utak-atik.
Tutorial Selanjutnya:
Tutorial Laravel #4: Membuat Route dan View pada Laravel
Terimakasih tutorialnya sangat membantu kak
Bagaimana cara menginstall PHP di Linux Mint sebelum menginstall Laravel?