Konsep Laravel Pusher

Tutorial Laravel Pusher #1: Konsep Laravel Pusher

Apa itu Pusher?

Pusher membuat aplikasi kita lebih modern. Dokumentasi resmi Laravel juga menyebutkan pusher merupakan salah satu teknologi yang digunakan sebagai live-updating user interfaces sehingga menjadikan aplikasi Anda menjadi modern.

Aplikasi modern artinya adalah aplikasi yang mampu menyajikan data secara real-time. Tidak perlu melakukan refresh page di sisi client melainkan pembaruan pada waktu yang sama ketika data baru diinpukan, Pusher mampu melakukan ini semua.

Jadi Pusher adalah WebSocket yang sudah di hosting untuk broadcast driver.

Konsep Laravel Pusher

Membangun sebuah aplikasi Laravel yang modern kita akan menggunakan fitur BroadCasting Laravel dan library pihak ketiga yaitu Pusher. Ini memungkinkan Anda mengirim notifikasi ke sisi klien ketika sesuatu terjadi di sisi server.

Sebagai contoh, kita asumsikan Anda memiliki sebuah perusahaan aplikasi pengiriman pesan. Sekarang, ketika pengguna A mengirim pesan ke pengguna B, Anda ingin memberi tahu pengguna B secara real time. Anda dapat menampilkan popup atau kotak peringatan yang memberi tahu pengguna B tentang pesan baru.

Jika Anda bertanya-tanya bagaimana server dapat mengirim notifikasi ke klien, itu menggunakan teknologi web-socket.

WebSocket adalah standar baru untuk komunikasi realtime pada Web dan aplikasi mobile. WebSocket dirancang untuk diterapkan di browser web dan server web, tetapi dapat digunakan oleh aplikasi client atau server.

Mari kita pahami dulu alur dasar berikut ini:

  1. Pertama, Anda memerlukan server yang mendukung protokol web-socket dan memungkinkan klien untuk membuat sambungan soket web.
  2. Anda dapat mengimplementasikan server Anda sendiri atau menggunakan layanan pihak ketiga seperti Pusher.
  3. Klien memulai sambungan socket web ke server socket web dan menerima identifier unik setelah koneksi berhasil.
  4. Setelah koneksi berhasil, klien berlangganan ke channel tertentu di mana ia ingin menerima event.
  5. Akhirnya, di bawah channel berlangganan, klien mendaftarkan event yang ingin didengarkan.
  6. Sekarang di sisi server, ketika peristiwa tertentu terjadi, kami informasikan server web-socket dengan menyediakannya dengan nama channel dan nama event.
  7. Dan akhirnya, server web-socket menyiarkan event itu ke klien terdaftar di channel tertentu.

Konsep inti di balik broadcasting sederhana: klien terhubung ke nama Channel di sisi frontend, sementara aplikasi Laravel Anda melakukan broadcasts events ke channel tersebut di sisi backend. Peristiwa ini dapat berisi data tambahan apa pun yang ingin Anda sediakan ke frontend.

Tutorial Selanjutnya:

Tutorial Laravel Pusher #2: Event dan Broadcast Laravel

Web Programmer. Flutter Developer. Content Creator. Founder Ayongoding.com. Penyuka minuman sachet. Menulis pakai tangan kanan. Masih main mobilan remot. Dan pernah kuliah Sistem Informasi sampai lulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *